Source: http://www.lantaiparket.com/2011/03/rupiah-tunjukkan-tren-penguatan.html
Senin, 30 Januari 2012
Rupiah Tunjukkan Tren Penguatan
JAKARTA (Suara Karya): Posisi rupiah dibandingkan dengan dolar AS menunjukkan tren penguatan. Pelaku pasar memberikan sinyal positif melalui ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang dinilai stabil bahkan terus meningkat, meski berada dalam fluktuasi harga minyak yang serba tidak menentu. Berdasarkan kurs tengah BI kemarin, terpantau posisi rupiah stabil di level Rp 8.789 per dolar AS. Sementara, di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa (8/3) kemarin, rupiah justru menguat sebesar 7 poin ke posisi Rp 8.778 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp 8.785 per dolar AS. Penguatan rupiah terhadap dolar AS sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Paling tidak akan memberikan tambahan atas tekanan yang selama ini, semisal, harga minyak dunia. Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, Selasa mengatakan, menguatnya mata uang dalam negeri akan memudahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Bahkan, dia berharap agar rupiah dapat terus mengalami penguatan lanjutan. "Jangan berpikir untuk kepentingan eksportir, biarkan rupiah menguat," katanya. Ia menyebutkan, pihak Bank Indonesia (BI) diharapkan tidak menahan laju penguatan rupiah, karena hal itu hanya memberi kesenangan pada eksportir. IHSG
Farial menambahkan, menguatnya rupiah pada saat ini dipercaya akan dapat memberikan imbal hasil yang ganda pada investor, apalagi saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang dalam posisi tren yang menguat. "Investor akan mendapatkan keuntungan dari saham, setelah itu mereka dapat masuk ke dalam rupiah yang posisinya sudah rendah," kata dia. Dia meyakini, investor asing masih akan terus masuk (capital inflow) kedalam pasar Indonesia untuk menempatkan dananya di dalam negeri karena dapat memberikan imbal hasil (return) yang cukup tinggi. "Dibandingkan negara emerging market di kawasan Asia lainnya, Indonesia merupakan tempat investasi yang menjanjikan akan memberi return yang tinggi," katanya. Di sisi lain, IHSG di lantai PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 18 poin terdorong oleh penguatan bursa-bursa regional. Transaksi di lantai bursa masih minim sentimen positif. Akhirnya. IHSG menguat 18,597 poin (0,52 persen) ke level 3.580,314, dan Indeks LQ-45 naik 2,816 poin (0,44 persen) ke level 640,444. (Agus/Sabpri)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar