Gelombang tsunami menghantam pemukiman usai gempa kuat di Natori, Miyagi Prefektur, Jepang. AP/ Kyodo News
TEMPO Interaktif, Tokyo - Perdagangan saham di lantai bursa Jepang Jum'at (11/3) sore ini turun hampir 5 persen paska gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Negeri Sakura itu. Meskipun dipastikan pasar konstruksi akan naik pekan depan, dan yen diharapkan menguat karena investor Jepang akan menarik kembali dananya dari luar negeri.
Gempa bumi berkekuatan 8,9 memicu tsunami 10 meter dan merusak ribuan bangunan di Tokyo sesaat sebelum perdagangan reguler di Bursa Saham Tokyo berakhir, mengganggu perdagangan sore ini.Proses pemulihan kerusakan akibat gempa dikhawatirkan memerlukan biaya yang tinggi, sehingga membutuhkan tambahan belanja negara yang besar. Kondisi ini dikhawatirkan mengancam perekonomian Jepang. Kekhawatiran tetap ada meski partai koalisi yang berkuasa dan oposisi menyetujui adanya anggaran tambahan agar perekonomian Jepang tetap stabil.
Bursa berjangka mengindikasikan pasar akan terus mengalami penurunan minggu depan, meskipun ekspektasi upaya rekonstruksi besar bisa memacu permintaan untuk saham konstruksi.
"Kami masih belum tahu seperti apa kerusakanny, tapi saham mungkin akan jatuh pada hari Senin, terutama perusahaan-perusahaan, yang memiliki pabrik-pabrik di daerah bencana, tapi tidak akan lama," kata Mitsuhsige Akino, manajer dana di Ichiyoshi Investment Management setelah pasar ditutup pada hari Jumat.
Pada bulan setelah gempa di Kobe Januari 1995 lalu, saham konstruksi tajam mengungguli indeks Topix yang jatuh 7 persen dalam seminggu setelah gempa.
Pada akhir perdagangan Indeks Saham Nikke Osaka turun 0,5 persent ke angka 10.120 setelah sebelumnya jatuh hampir lima persen ke level 9.950, Terendah sejak Desember 2010. Kas Nikkei turun 1,7 persen pada 10.254.
Source: http://www.lantaiparket.com/2011/03/bursa-saham-jepang-turun-5-persen.html
lantai kayu parket lantai kayu parquet parket indonesia Wood Flooring Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar