JAKARTA  (Suara Karya): Posisi rupiah dibandingkan dengan dolar AS menunjukkan  tren penguatan. Pelaku pasar memberikan sinyal positif melalui  ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang dinilai stabil bahkan terus  meningkat, meski berada dalam fluktuasi harga minyak yang serba tidak  menentu.   Berdasarkan kurs tengah BI kemarin, terpantau posisi rupiah stabil di  level Rp 8.789 per dolar AS. Sementara, di pasar spot antarbank Jakarta  pada Selasa (8/3) kemarin, rupiah justru menguat sebesar 7 poin ke  posisi Rp 8.778 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp 8.785 per dolar AS.      Penguatan rupiah terhadap dolar AS sangat mendukung pertumbuhan  ekonomi Indonesia. Paling tidak akan memberikan tambahan atas tekanan  yang selama ini, semisal, harga minyak dunia.    Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, Selasa mengatakan,  menguatnya mata uang dalam negeri akan memudahkan pertumbuhan ekonomi  Indonesia ke depan.   Bahkan, dia berharap agar rupiah dapat terus mengalami penguatan  lanjutan. "Jangan berpikir untuk kepentingan eksportir, biarkan rupiah  menguat," katanya.   Ia menyebutkan, pihak Bank Indonesia (BI) diharapkan tidak menahan laju  penguatan rupiah, karena hal itu hanya memberi kesenangan pada  eksportir. IHSG
    Farial menambahkan, menguatnya rupiah pada saat ini dipercaya akan  dapat memberikan imbal hasil yang ganda pada investor, apalagi saat ini  indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang dalam posisi tren yang  menguat.    "Investor akan mendapatkan keuntungan dari saham, setelah itu mereka  dapat masuk ke dalam rupiah yang posisinya sudah rendah," kata dia.    Dia meyakini, investor asing masih akan terus masuk (capital inflow)  kedalam pasar Indonesia untuk menempatkan dananya di dalam negeri karena  dapat memberikan imbal hasil (return) yang cukup tinggi.    "Dibandingkan negara emerging market di kawasan Asia lainnya, Indonesia  merupakan tempat investasi yang menjanjikan akan memberi return yang  tinggi," katanya.    Di sisi lain, IHSG di lantai PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 18  poin terdorong oleh penguatan bursa-bursa regional. Transaksi di lantai  bursa masih minim sentimen positif.   Akhirnya. IHSG menguat 18,597 poin (0,52 persen) ke level 3.580,314,  dan Indeks LQ-45 naik 2,816 poin (0,44 persen) ke level 640,444.  (Agus/Sabpri)  Source: http://www.lantaiparket.com/2011/03/rupiah-tunjukkan-tren-penguatan.html
Jasa Pemasangan Lantai Kayu Lantai kayu Hardwood Floor Hardwood Flooring Company 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar