Jumat, 04 Mei 2012

Ekspor Sumut Meningkat

Ekspor Sumut Meningkat ? Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Januari 2011 sebesar 927,50 juta dolar AS, meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 3,82 persen yakni dari nilai sebesar 893,34 juta dolar AS.

Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Dr Erwin Said, MSc mengatakan halitu kepada wartawan Kamis (3/3). Saat itu didampingi Kabid Statistik Distribusi Hajizi, Kabid Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Didik Koesbianto dan Kasi Diseminasi dan Layanan Statistik Pendi Dewanto.

?Jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan yang sama tahun 2010, nilai ekspor Januari 2011 mengalami peningkatan hingga 77,58 persen,? katanya.

Ia menyebut ekspor produk pertanian mengalami peningkatan ekspor sebesar 79,66 persen yaitu dari 183,41 juta dolar AS pada Januari 2010 menjadi 329,51 juta dolar AS pada Januari 2011. Nilai ekspor untuk produk industri juga mengalami peningkatan sebesar 76,42 persen yaitu dari 338,85 juta dolar AS menjadi 597,81juta dolar AS, produk pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan nilai ekspor hingga 313,16 persen.

Menurut Erwin, struktur ekspor Sumut pada Januari 2011 tidak jauh berbeda dengan struktur ekspor Januari 2010. Ekspor Sumut sampai saat ini masih didominasi oleh sektor industri yang kontribusinya sebesar 64,45 persen dari total ekspor Sumut disusul kontribusi ekspor produk pertanian sebesar 35,53 persen, sedangkan produk pertambangan hanya sebesar 0,02 persen.

Dari sepuluh golongan barang utama, katanya, enam golongan barang mengalami peningkatan nilai ekspor pada Januari 2011 dibanding Desember 2010. Peningkatan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan barang tembakau (HS 24) sebesar 79,10 persen; berbagai produk kimia (HS 38) sebesar 29,40 persen; kopi, teh dan rempah-rempah (HS 09) sebesar 15,73 persen; karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar 10,44 persen; bahan kimia organik (HS 29) sebesar 3,76 persen; serta alumunium (HS 76) sebesar 0,53 persen.

Di sisi lain, golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah, kayu dan barang dari kayu (HS 44) sebesar 37,00 persen; kakao/coklat (HS 18) sebesar 27,02 persen; lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 1,33 persen; serta ikan dan udang (HS 03) sebesar 0,64 persen.

Selama Januari 2011, golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) menempati posisi pertama yang memberikan andil terhadap ekspor

Sumut yaitu sebesar 38,25 persen. Golongan barang karet dan barang dari karet (HS 40) menempati posisi kedua dengan andil 31,14 persen; berbagai produk kimia (HS 38) di posisi ketiga dengan andil 6,03 persen; kopi, teh, rempah-rempah (HS 09) sebesar 3,89 persen; sedangkan golongan barang lainnya hanya memberikan andil dibawah 3 persen.

Ekspor dari sepuluh golongan barang (HS 2 dijit) di atas memberikan kontribusi 90,31 persen terhadap total ekspor Sumut selama Januari 2011. Dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh golongan barang tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,53 persen bila dibandingkan Desember 2010.

Pada Januari 2011, jelas dia, ditinjau dari distribusi ke berbagai wilayah perdagangan dunia, sekitar 37,43 persen barang ekspor dari Sumutyang dipasarkan ke kawasan Asia. Negara Jepang, India, Cina, dan Bangladesh merupakan pangsa ekspor terbesar untuk kawasan ini, masing-masing sebesar 117,71 juta dolar AS, 99,19 juta dolar AS, 55,96 juta dolar AS dan 41,90 juta dolar AS, Malaysia dan Singapura untuk kawasan ASEAN dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 50,74 juta dolar AS dan 2,12 juta dolar AS.

Negara utama lainnya yang juga mempunyai nilai ekspor yang besar yaitu Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 81,22 juta dolar AS; Federasi Rusia dan Belanda yaitu masing-masing sebesar 42,49 juta dolar AS dan 22 juta dolar AS.

Ia menambahkan selama Januari 2011, enam negara tujuan utama mengalami peningkatan nilai ekspor bila dibandingkan dengan Desember 2010, dimana peningkatan terbesar terjadi ke Bangladesh sebesar 597,69 persen, Federasi Rusia sebesar 96,17 persen, Singapura sebesar 95,50 persen, Belanda sebesar 53,87 persen, Jepang sebesar 29,13 persen dan Amerika Serikat sebesar 24,51 persen.

Di sisi lain negara tujuan utama yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah, Brazil sebesar 42,10 persen, Cina sebesar 37,68 persen, India sebesar 24,74 persen, dan Malaysia sebesar 13,77 persen.

Secara keseluruhan, selama Januari 2011, ekspor ke 10 negara tujuan utama di atas memberikan peran sebesar 63,94 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Dari sisi nilai ekspor, bulan Januari 2011 mengalami peningkatan sebesar 6,50 persen dibanding bulan Desember 2010.

(Berita Sore)

Source: http://www.lantaiparket.com/2011/03/ekspor-sumut-meningkat.html

Wood Flooring Company Indonesia Wood Flooring Indonesia Jasa Pemasangan Lantai Kayu Lantai kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar